Mengenal Objek Wisata Di Sekitar Kampungku

Kang Ajay
13
Mengenal Objek Wisata Di Sekitar Kampungku, Anda Tau Kota tasikmalaya,Yah,...Tasikmalaya Denagan Visi Dan Misinya:

Visi Kabupaten Tasikmalaya
"TASIKMALAYA YANG RELIGIUS/ISLAMI, SEBAGAI KABUPATEN YANG MAJU DAN SEJAHTERA, SERTA KOMPETITIF DALAM BIDANG AGRIBISNIS DI JAWA BARAT TAHUN 2010"                                            



Misi Kabupaten Tasikmalaya

1.MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA SERTA        BERAKHLAQUL KARIMAH

2.MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN MANDIRI.

3.MEWUJUDKAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PEMERINTAHAN  YANG BERSI

4.MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DENGAN DIDUKUNG OLEH SEKTOR LAIN

5.MEWUJUDKAN TATA RUANG DAN PENGELOLAAN PERTANAHAN YANG   BERKESINAMBUNGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
                                 

Back To Topik

Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya.
Secara administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26 kilometer.

Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam Kampung Naga. Menurut data dari Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur.

Luas tanah Kampung Naga yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.

Daya tarik obyek wisata Kampung Naga terletak pada kehidupan yang unik dari komunitas yang terletak di Kampung Naga tersebut. Kehidupan mereka dapat berbaur dengan masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memlihara Adat Istiadat leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besr Islam misalnya Upacara bulan Mulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran (pembacaan Sejarah Nenek Moyang) Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan Wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus patuh pada aturan disana.

Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga.

Obyek wisata ini merupakan salah satu obyek wisata budaya di Tasikmlaya Wisatawan biasanya memiliki minat khusus yaitu ingin mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan tesebut. Pengembangan obyek wisata Kampung Naga termasuk dalam jangkuan pengembangan jangka pendek.



Sejarah/asal usul Kampung Naga menurut salah satu versi nya bermula pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. 

Di tempat tersebut, Singaparana kota kelahiranku,oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga.


Nenek moyang Kampung Naga yang paling berpengaruh dan berperan bagi masyarakat Kampung Naga "Sa Naga" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan di sebelah Barat Kampung Naga. Makam ini dianggap oleh masyarakat Kampung Naga sebagai makam keramat yang selalu diziarahi pada saat diadakan upacara adat bagi semua keturunannya.

Namun kapan Eyang Singaparana meninggal, tidak diperoleh data yang pasti bahkan tidak seorang pun warga Kampung Naga yang mengetahuinya. Menurut kepercayaan yang mereka warisi secara turun temurun, nenek moyang masyarakat Kampung Naga tidak meninggal dunia melainkan raib tanpa meninggalkan jasad. Dan di tempat itulah masyarakat Kampung Naga menganggapnya sebagai makam, dengan memberikan tanda atau petunjuk kepada keturunan Masyarakat Kampung Naga.

Ada sejumlah nama para leluhur masyarakat Kampung Naga yang dihormati seperti: Pangeran Kudratullah, dimakamkan di Gadog Kabupaten Garut, seorang yang dipandang sangat menguasai pengetahuan Agama Islam. Raden Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti, dimakamkan di Taraju kampungku sendiri., Kabupaten Tasikmalaya yang mengusai ilmu kekebalan "kewedukan". Ratu Ineng Kudratullah atau disebut Eyang Mudik Batara Karang, dimakamkan di Karangnunggal Tetangga kampungku, Kabupaten Tasikmalaya, menguasai ilmu kekuatan fisik "kabedasan".

Pangeran Mangkubawang, dimakamkan di Mataram Yogyakarta menguasai ilmu kepandaian yang bersifat kedunawian atau kekayaan. Sunan Gunungjati Kalijaga, dimakamkan di Cirebon menguasai ilmu pengetahuan mengenai bidang pertanian.

Sebagian Sumber: www.tasikmalaya.go.id, dieny-yusuf.com, www.westjava-indonesia.com

Post a Comment

13Comments

Silahkan berkomentar...
Catatan: jangan menulis link hidup.Silahkan tinggalkan komentar sobat dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM ya..! Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.

  1. Jadi hayang balik yeuh ,,, inget ka lembur ,,,

    wilujeng ngeblog

    ReplyDelete
  2. @Kang Asepmuhuha atuh iraha salira bd ka lembur,..skrngmah sudah jauh berubah kang,...

    happy blogging deui atuh

    ReplyDelete
  3. saumur-umur can pernah ka tasik abdi mah kang, padahal caket ti karawang mah nya.. maklum kurang resep sasabaan ieu mah.

    ReplyDelete
  4. @kang asep sule oh...muhun atuh kang,..nyobian atuh ka tasik,.
    tapi da ayenamah gampil teu nyaba ge ninggaliwe dina internet tos dugi ka tasik he...he...muhun hatur nuhun kunjunganana.


    happy blogging kang

    ReplyDelete
  5. Aduh!! nguping nami kampung naga ieu teh janten emut dui kana waktos kapungkur basa rek dijodokeun ka urang cibalanarik :D.

    Kangen ka lembur..!!

    Oh iya, salam kenal nya @kampungku corolla ti abdi urang garut :)

    ReplyDelete
  6. @Tempat Wisata,muhun wilujeung kenal deui kanggo salira.cibalabmetot mah cakeut ka kampungku 30 km ke arah selatan...

    hatur nuhun kang follow teu,...he...he...

    ReplyDelete
  7. abi ieu teh asli orang tasik tapi ngan nembe sakali datang ka kampung naga,,,eta oge datang na pas aya tugas ti sakola,,,tp emg leres sih kayaan alamna endah pisan euyy

    ReplyDelete
  8. kampung naga itu sangatlah tradisional sekali bahkan klo tidak salah disana tidak ada yang namanya televisi

    ReplyDelete
  9. jadi kabita yeuh ningal kaayaan alamna anu menikat sumerah kitu...
    jadi hoyong datang ka kampung naga deui

    ReplyDelete
  10. @kios obatamengan deui geura,...tambah endah ayeunamah.

    ReplyDelete
  11. eta geuningan caket, suatu saat sempet hoyong nguriling ah utami ka kampung naga, hoyong nyekar ka makam eyang galunggung.
    siap teu jadi gaid na?!

    ReplyDelete
  12. jadi hoyong nyobaan ka kampung naga euy, padahal lumayan deket

    alhadiherbal

    ReplyDelete
Post a Comment